Kuningan, MI.com – Wilayah Kabupaten Kuningan utara, termasuk Kecamatan Mandirancan nyaris jarang terjadi longsor ataupun gerakan tanah. Tapi kali ini, longsor terjadi di Blok Cipageran Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan, Senin (14/7/2022) pukul 04.00 WIB.
Esok harinya, Selasa (5/7), Kasi Kedaruraatan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Asep Hermanto, SE bersama Tim Pusdalops BPBD dan Kades Trijaya Wihanto langsung terjun meninjau lokasi longsor.
Longsor terjadi pada Bukit Cipager itupun menimpa areal sawah milik Ari (59 tahun) dan menimbun sebagian aliran Sungai CIpageran. Dampak lainnya, pipa air minum untuk menyuplai warga Desa Kertawinangun terputus.
Baca Juga :
- Kini Pengantin Baru Langsung Terima KK dan e-KTP Baru
- 36 Partai Politik Sudah Terdaftar di Sipol KPU
- Pabrik Pengolahan Kayu Lapis PT. Kaliaren Jaya Plywood Serap 250 Karyawan Lokal
- Kepala BNN Komjen Pol Petrus Reihan Golose: “Awas Hati-Hati Bandar Narkoba No Way”
Asep Hermana menjelaskan, longsor di Bukit Cipager sepanjang 50 mete dengan lebar 50 meter dan tinggi 15 meter. “Dampak dari longsor Bukit Cipager itu mengakibatkan anak Sungai CIpager sebagian tertutup longsor, sejumlah 20 batang pipa air untuk menyuplai ke Desa Kertawanginan terpurus, serta sawah milik Ari sebagian tertimbun,” terang Asep.
Penyebabnya karena curah hujan tinggi pada Minggu 3 Juli 2022 sejak pukul 16.00 hingga 18.30 WIB, mengakibatkan Bukit CIpager longsor. Langkah penanggulangan langsung dilakukan oleh aparat desa Trijaya dengan berkordinasi dengan aparat kecamatan Mandirancan, BPBD, Dinas Pertanian, serta TNI dan Polri.
“Esoknya masyarakat bersama aparat desa langsung menyingkirkan material yang menutup aliran anak sungai. Sementara kami dari BPBD menerjunkan Tim Assesment dan memberikan bantuan logistic,” terang dia. (tan)