Kuningan, MI,id – Literasi digital akan berperan untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat. Sementara konten negatif, seperti pornografi, isu sara dan lainnya harus dihindari.
“Kemampuan individu dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga individu bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermanfaat serta mana konten negatif.” terang Bupati Kuningan, H. Acep Purnama saat Rembugda Pendidikan dan Kebudayaan di Grage Sangkan Hotel Spa Sangkan Hurip, Rabu (6/7/2022).
Giat Rembugda yang mengusung tema “Akselerasi Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan 2025” tujuannyta untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme dibidang pendidikan, pemerintahan, swasta dan masyarakat luas dalam meningkatkan pendidikan,
Baca juga
- Lapas Kuningan Raih Penghargaan Dwi Warna Treasury Award DJPB Jabar
- Ryan Hidayat Atlet Panahan Kuningan Masuk Platnas SEA Games
- Azab Mengerikan yang Dilihat Rasulullah bagi yang Menyepelekan Puasa Ramadhan
- Subhanallah, Ini 3 Amal yang Pahalanya Terus Mengalir Walau Sudah Meninggal
“Tantangan itu harus mendapatkan perhatian lebih. terutama kaitannya dengan siswa-siswi yang rentan terkena efek negatif dari IT (informasi teknologi). Disatu sisi, dasar yang paling menonjol adalah semakin bertautnya dunia ilmu pengetahuan, sehingga sinergi menjadi semakin cepat”. Tutur Bupati Acep.
Dalam konteks pemanfaatan IT dan komunikasi di dunia pendidikan kata Acep, telah terbukti semakin menyempitnya dan meleburnya faktor “ruang dan waktu” yang selama ini menjadi aspek penentu kecepatan dan keberhasilan penguasaan ilmu pengetahuan oleh umat manusia. tapi di sisi lain, efek negatifnya cukup menakutkan untuk perkembangan karakter siswa-siswi kita.
Semoga dengan diangkatnya isu literasi digital ini, maka ada formulasi untuk bagaimana bisa menanamkan netiquette (etika dalam berkomunikasi lewat internet) pada siswa-siswi kita dalam ber-teknologi informasi harap Acep
Sementara itu, ketua Panitia Pipin Mansur Arifin S.Pd.,M.Si mengatakan, diskusi panel ini diikuti unsur akademisi, organisasi keagamaan, PGRI, Dewan Pendidikan Sekolah, Penilik, Pamong Budaya, Mahasiswa, Kepala SKPD Terkait, Praktisi Pendidikan, dan unsur lainnya.
“Tujuan Rembukda ini, menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme dibidang pendidikan, pemerintahan, swasta dan masyarakat luas dalam meningkatkan pendidikan serta membangun sinergitas dengan semua pihak, dalam rangka Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan”, ujarnya
Sedangkan materi diskusi sambung Pipin, didasarkan pada beberapa isu strategis diantaranya Literasi Digital, Merdeka Belajar (Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak), Grand Desain Kuningan Menuju Kabupaten Pendidikan, Membangun Pendidikan Karakter Siswa Dalam Digitalisasi dan Pendidikan dalam perspektif Agama. Tampil sebagai narasumber diantaranya Sekda Kuningan, Rektor ITB, Rektor UPI, Rektor Uniku, Ketua STKIP Muhammadiyah, Rektor Unisa, Ketua PD Muhammadiyah dan Ketua PC Nahdlatul Ulama (NU)”, paparnya. (H WAWAN JR)