Kuningan, MI.id – Salah satu ruas jalan yang kini trend dijadikan arena balap liar, yakni jalur Bendungan Kuningan. Jalur itu terhubung dari Desa Randusari Kecamatan Cibeureum menuju Desa Simpayjaya Kecamatan Karangkanca, bahkan berdasarkan informasi telah beberapa kali makan korban.
Salah satu korban tewas saat terjadi insiden menjelang Magrib, Jumat (15/7/2022) antara motor Kawasaki Ninja dengan Suzuki Satria FU. Dari informasi, motor Ninja melaju dari arah Simpayjaya dengan kecepatan tinggi, sedangkan dari arah berlawan datang Satria FU, adu banteng pun tidak terelakan.
Baca juga :
- 20 Desa Di Kabupaten Garut Direndam Banjir Bandang
- Disdikbud dan Kejari Kuningan MoU PPDB 2022
- Kabupaten Kuningan Siap Menghadapi Pemilu 2024
- Buktikan Tidak Mengkonsumsi Narkoba, 77 Pegawai Lapas Majalengka Jalani Test Urine

Saking kerasnya tabrakan kedua motor ringsek hingga ban dan bodi motor berserakan. Dari kabar motor Sataria tengah distel usai diperbaiki. Sedangkan motor Ninja ngebut belum diketahui pasti apakah mereka persiapan untuk balapan liar atu hanya mencoba kecepatan motor.
“Kabarnya ada meninggal satu orang, saya masih terus mencari informasi, karena kan tabrakan sangat parah. Pada sore sebelum kejadian saya juga melintas untuk patroli karena memang kerap dijadikan jalur balap liar,” ujar Kades Simpayjaya Iman Suparman, Sabtu (16/7/2022) dikutif dari Kuninganoke.om
Ia menerangkan, pihaknya bersama aparat sudah melakukan berbagai cara agar balapan tidak ada, tapi mereka selalu kucing-kucingan. Sore dirazia malamnya balap liar bahkan shubuh-shubuh pun mereka lakukan. “Kami saat ini tengah mencari orang yang selalu menjadi “pemain” dalam tiap balap liar, karena memang jokinya banyak,” ujar dia.
Sementara itu, video dan gambar motor ringsek di medsos viral. Mereka menyebutkan kejadian tersebut sudah sering terjadi. Berdasarkan informasi pemilik Suzuki Satria FU adalah warga Desa Margamukti, sedangkan pemilik Kawasaki Ninza warga Desa Randusari. (kuninganoke.com/mediaidentitas.id)