Kuningan, MI.id – Ribuan wisatawan domestik dan beberapa orang wisatawan mancanegara serta utusan 12 provinsi hadir dalam prosesi upacara Adat Seren Taun Saka 1955, yang digelar selama 5 hari, 17 – 12 Juli 2022 di Gedung Paseban Tri Panca Tunggal di Kelurahan/Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Puncak acara dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Kuningan H. Acep Purnama, para pejabat tinggi, jajaran Forkopimda serta undangan.

Puncak Seren Taun itupun diisi pergelaran seni tradisional seperti Anglung Buncis, Seni Reog, Tari Buyung, helaran budaya dengan kolaborasi angkutan Delman rute dimulai dari garis start Paseban Tri Pancatunggal Cigugur, mengelilingi kota, jalan Veteran, Sukamulya dan finish di Cigugur. Selain itu, menumbuk padi bersama yang diikuti tamu undangan mewarnai puncak adat Seren Taun.
Baca juga :
- Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto: Percepat Pendaftaran Tanah dan Penyelesaian Konflik Pertanahan
- Dandim 0615/Kuningan Terima Kunjungan KKLDN Pais Dikreg LXII Seskoad
- Baru 30 Juta dari 126 Juta Bidang Tanah Di Indonesia Yang Terdaftar
- Dewan Pers Ingatkan Media tak Gunakan Ruang Publik untuk Politik Partisan
Seren tahun yang mengusung tema “Meruwat dan merawat pusaka budaya Nusantara” itu berlangsung meriah, apalagi selama 2 tahun lalu, sempat terganggu pandemic Covid-19.
“Tradisi adat Seren Taun sudah turun temurun ini digelar setiap tahun pada bulan Rayagung selama sepekan dan puncaknya pada 22 Rayagung,” ungkap Ketua Umum Panitia Ratu Djuwita P. Djatikusumah disela puncak acara Adat Seren Taun Cigugur, Jumat (22/7/2022).
Tradisi Seren Taun ini, tutur Ratu Djuwita, sudah berlangsung sejak 100 tahun silam. “Upacara adat ini tetap terjaga dan terus dilestarikan oleh anak, cucu dan cicit serta para pengikut setia hingga sekarang.” ujar dia.

Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengapresiasi dan berharap melalui seni budaya di Jawa Barat ini akan lebih mempererat persatuan dan kesatuan.
“Semakin paham budaya daerah, semakin cinta terhadap daerah. Semakin tahu dan semakin cinta, maka kegiatan ini patut dilestarikan dan perlu didukung agar lebih memasyarakat lagi, sehingga masyarakat lebih cinta budaya daerah.” harap politikus PPP ini.
Sementara itu, Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengatakan, seren taun kali ini sangat meriah, mungkin karena 2 tahun yang lalu terkendala pandemic Covid-19.
“Tahun ini bisa digelar kembali dan kali ini banyak inovasi sesuai tema yang diusung “merawat, meruwat, pusaka budaya Nusantara”. Tema ini mengandung makna soliditas, persatuan dan kesatuan seluruh Nusantara tercinta,” pungkas Acep seraya berharap NKRI tetap terjaga. (H Wawan Jr)