Kuningan, MI.id – Indonesia darurat narkoba hal ini disebabkan oleh permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, telah mengancam seluruh lapisan masyarakat. Bahkan telah sampai di sekolah-sekolah hingga ke perguruan tinggi.
Kondisi ini tentu merupakan masalah bagi remaja dan orang tua. Untuk itu diperlukan pencegahan dini agar terhindar dari Narkoba. Menyikapi kondisi ini, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kuningan terus berupaya menekan laju angka penyalahgunaan narkoba melalui berbagai kegiatan yang bersifat preventif dan antisipatif.
Salah satu dengan pembentukan Penggiat Anti Narkoba di lingkungan masyarakat. Kegiatan dilaksanakan oleh Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Kuningan dengan memberkan Bimbungan Teknis (Bimtek) untuk Calon Penggiat Program Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba.
Pelatihan diikuti oleh 20 orang berasal dari aparat desa dan tokoh masyarakat perwakilan Desa Bersinar di Kabupaten Kuningan. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, 27 – 28 Juli 2022 di Ballroom Hotel Prima Resort Sangkanhurip Kuningan.
Sebelum Bimtek, pada Selasa (26/07) telah diadakan rapat kerja (Raker) antara aparat desa (kepala desa dan Sekdes) dengan BNNK untuk pencegahan, pemetaan dan pembentukan calon Penggiat Anti Narkoba di lingkungan masyarakat.
Baca juga :
- Kelurahan Cigugur Miniatur Indonesia
- Abah Madsudiadi Raih Anugrah Kebudayaan
- Hasil Drawing Perempatfinal Liga Europa: MU Vs Sevilla
- Hasil Drawing Perempatfinal Liga Champions: Real Madrid Vs Chelsea
- Sekda Dian R Yanuar: Perpustakaan Sebagai Rumah Sakit Bagi Pikiran
Bimtek dibuka oleh Kasubag Umum Agus Mulya, S.Pd, M.Si mewakili Kepala BNNK Kuningan AKBP Yaya Satyanagara, S.H. selanjutnya pemaparan materi, diantaranya materi mengenai Strategi Pencegahan di Masyarakat disampaikan oleh H. Iding Budiman, S.KM.,MH dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), dan materi Pemberdayaan Masyarakat dipaparkan oleh Kepala Seksie P2M Dedy Nuryadi, S.E.
Iding Budiman mengimbau kepada seluruh pesertas untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan Narkoba mulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga.
”Pencegahan penyalahgunaan Narkoba harus dimulai dari keluarga. Karena keluarga yang baik akan menghasilkan masyarakat yang baik dan masyarakat yang baik akan menghasilkan negara yang baik juga,” jelasnya.
Sementara Dedy Nuryadi memaparkan kiat dalam menjalankan program Desa Bersinar (Desa Bersih dari Narkoba). Menurut Dedy, sebagai Penggiat Anti Narkoba harus kekinian. Maksudnya, bisa menyampaikan data, fakta dan bukti ilmiah yang terbaru, relevan dan saran yang mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
“Apalagi sekarang sudah jamannya medsos semua orang sudah punya gadget, mensosialisasikan seputar Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) tidak harus selalu door to door tapi juga bisa lewat sosial media,” Jelasnya.
Penggiat juga mempunyai beberapa fungsi, antara lain : Pertama, berfungsi sebagai penyuluh yang dapat memberikan penerangan kepada masyarakat tentang bahaya narkotika dan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Kedua, sebagai konsultan yang dapat memberikan konsultasi dan pendamping agar pecandu narkoba dapat sukarela melakukan lapor diri dan rehabilitasi di pelayanan rehabilitasi terdekat.
Selain itu, imbuh Dedy, sebagai penggalang laporan masyarakat yang mengajak masyarakat untuk berani melaporkan aksi kejahatan secara mudah melalui saluran pelaporan dengan prinsip menjamin rasa aman dan tidak terintimidasi sindikat.
“Penggiat juga berfungsi sebagai fasilitator dengan cara memfasilitasi kepentingan P4GN di lingkungannya dengan pihak BNN, kelompok peduli narkoba, donatur dan dermawan dalam kegiatan Stop Narkoba.” ujar Dedy.
Penggiat Anti Narkoba juga harus mempunyai keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain.
“Bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan cara memahami dan merespon manusia atau orang lain yang merupakan bagian dari keterampilan interpersonal skill.” terang dia.
Ia mengharapkan dengan kegiatan tersebut adanya sinergitas antara aparat desa dan tokoh masyarakat dengan BNNK Kuningan dalam upaya pencegahan dini terhadap penyalahgunaan Narkoba di masyarakat demi mewujudkan Kuningan Bersinar. (tan)