Kuningan, MI.id – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kembali terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), di wilayah Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Minggu (25/9/2022) pukul 12.30 WIB.
Karhutla kali ini terjadi di beberapa blok dengan area lebih luas, namun hingga berita ini diturunkan, Selasa (27/9), belum ada data yang terkonfirmasi. Lokasinya terjadi di Blok Cileutik, Blok Manguntapa, Blok Jalan Maling, Blok Tegal Bodas, Blok Situmpuk, dan Blok Penyok Rama Kecamatan,
Sebelumnya, telah terjadi Karhutla di kawasan TNGC pada area seluas 7,25 hektar di Blok Pejaten SPTN wilayah I Kuningan, Kamis 1 September 2022 lalu.
Baca juga :
- Kelurahan Cigugur Miniatur Indonesia
- Abah Madsudiadi Raih Anugrah Kebudayaan
- Hasil Drawing Perempatfinal Liga Europa: MU Vs Sevilla
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP menjelaskan, lahan/hutan yang terbakar berada di kawasan TNGC di Blok Jalan Maling, kemudian meluas ke arah Blok Cileutik, Blok Manguntapa, Blok Tegal Bodas, Blok Situmpuk, dan Blok Penyok Rama.
Kronologis Karhutla, imbuh Indra Bayu, pada hari Minggu (25/9) pukul 12.30 WIB, kepulan api pertama kali terlihat di di Blok Jalan Maling. Api kemudian meluas ke arah Blok Cileutik, Blok Manguntapa, Blok Tegal Bodas, Blok Situmpuk, dan Blok Penyok Rama.

“Setelah menerima laporan, tak berselang lama, kami langsung menerjunkan team assessment dan penanganan bencana. Selanjutnya, kami juga menerima informasi bahwa BTNGC berkoordinasi dengan TNI, Polri, BPBD Kab. Kuningan, masyarakat pecinta alam, relawan, Forum CIremai, dan Destana Karangsari, yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang,” terang dia.
Tim gabungan bersama masyarakat sekitar sekitar kemudian disebar ke beberapa titik untuk melakukan upaya pemadaman menggunakan peralatan, seperti Jet shoter, selang/pipa air, dan peralatan lainnya yang ada.
Tim Gabungan berkumpul di Blok Penyok Rama untuk mencegat api yang mengarah ke Blok Karang Dinding pukul 18.24 WIB, api berhasil dipadamkan pukul 19.59 WIB. Kemudian kembali melanjutkan penyisiran dan pemadaman karena ada beberapa titik bara api yang kembali menyala.
Selanjutnya, dilakukan penyisiran dan pendinginan bara, dilanjutkan pemetaan untuk mengetahui luasan hutan/lahan yang terbakar.
Sementara itu, beberapa desa di sekitar lokasi kebakaran masih siagaa, seperti Desa Pasawahan, Desa Singkup dan Desa Padabeungha, karena khawatir api merembet ke wilayah permukiman warga. (tan)