Kuningan, MI.id – Kotoran hewan (Kohe) Sapi hingga saat ini masih menjadi masalah serius, khususnya di wilayah Kelurahan Cipari dan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.
Terkait Kohe tersebut, Sekda Kabupaten Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si meminta ide dan gagasan dalam penataan lingkungan kepada mahasiswa peserta kuliah lapangan mahasiswa Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PSL) Sekolah Pasca Sarjana (S2) Institut Pertanian Bogor (IPB) Univercity, di Aula Dinas PUTR Jl. RE Martadinata Kuningan, Minggu (9/10/2022),
Baca juga :
- Kelurahan Cigugur Miniatur Indonesia
- Abah Madsudiadi Raih Anugrah Kebudayaan
- Hasil Drawing Perempatfinal Liga Europa: MU Vs Sevilla
Saat ini, sebut Sekda Dian Yanuar populasi Sapi potong di Kabupaten Kuningan mencapai 28.850 ekor tersebar di 20 kecamatan. Sementara populasi Sapi perah sejumlah 8.538 ekor.
Baca juga : Peternak Sapi di Desa Bantarpanjang Paling Terdampak Wabah PMK
Beberapa wilayah peternakan sapi, jelas Sekda Dian telah melakukan pengelolaan kotoran hewan, meski belum optimal. Untuk mengantisifasi masalah tersebut perlu penanganan khusus, dan mencari solusi agar tidak lagi mencemari lingkungan.

Menurut Sekda Dian, pembangunan tidak bisa bisa dilakukan oleh satu pihak, melainkan dijalankan dengan kolaboras. “Saat ini kita menggunakan konsep pentahelix yang menggabungkan peran akademisi, badan usaha (bisnis), komunitas, pemerintah, dan media.” terang dia.
Konsep ini sambung Dian, bertujuan mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi bertransformasi menjadi produk maupun jasa yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat dengan melibatkan lintas sektor untuk saling berbagi peran. (H Wawan Jr)