Sen. Mar 20th, 2023

Kuningan, MI.id – Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat siaga menghadapi bencana hidrometeorologi dalam musim penghujan tahun 2022 ini. Kesiapan itu nampak dengan diadakannya apel kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi yang dipimpin oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama di Pandapa Paramarta Kuningan, Selasa (1/11/2022).

Upacara diikuti oleh 300 peserta, dengan dihadiri Wakil Bupati Kuningan H.M Ridho Suganda, Forkompimda Kuningan, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy, SE, BPBD se Ciayumajakuning, Basarnas, dan BMKG. Peserta mencakup mencakup TNI, Polri, UPT Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Dishub, TNGC, Perhutani, relawan bencana, Dinas Sosial, DInas Kesehatan, ormas dan lainnya.

Baca juga :

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama mengatakan, bahwa apel siaga bencana diadakan karena Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah rawan bencana hidrometeorologi, yang mencakup longsor, gerakan tanah, dan banjir.

“Saat ini wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya telah memasuki musim hujan yang harus disikapi dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana hydrometeorology.” ujar Bupati Acep.

Kesiapsigaan ini harus melibatkan seluruh komponen masyarakat. “Alhamdulillah saat ini masyarakat Kabupaten Kuningan sudah siap menghadapi bencana, dan terus berupaya mengurangi risiko bencana,” ujar dia.

Menurut Acep, saat ini yang terpenting adalah melakukan pencegahan bencana, serta melakukan migitasi bencana. Migitasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran masyarakat dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG), bahwa musim penghujan dimulai bulan September – Oktober, dan puncaknya pada bulan November 2022 hingga Februari 2023.

Presiden Joko Widodo saat di Bali, terang Acep Purnama telah mengingatkan, bahwa Indonesia adalah Negara yang paling rawan bencana. Karena itu, kita harus mengantisipasi kerawanan bencana, dan memberikan edukasi kepada masyarakat, “Indonesia berada di dalam ring of fire, di dalam kawasan cincin api. Kita memiliki gunung-gunung berapi yang aktif. Banjir, longsor juga selalu terjadi setiap tahun.” sitir Acep.

Saat ini, imbuh Acep Purnama, diluar dugaan musim hujan lebih cepat, sehingga ia mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan dan saluran air. “Optimalkan peran bidan, Puskesmas dan dinas kesehatan, karena saat ini ada perubahan cuaca, bisa tiba-tiba batuk, dan pilek. Waspada juga curah hujan yang tinggi terutama di daerah rawan bencana”.

Kepala Pelalaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP mengatakan, bahwa pencegahan merupakan upaya terbaik dalam menghadapi bencana. “Kita terus berupaya untuk mengurangi risiko bencana, salah satunya apel kesiapsiagaan serta sosialisasi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi ini,” ujar Indra Bayu.

Ia menyebutkan, BPBD Kuningan menjadi juara umum dan berhak mendapat piala Gubernur Jabar dalam peringatan HUT ke 13 BPBD Jawa Barat. Hal itupun diapresiasi oleh Bupati Kuningan. Prestasi diraih sebagai juara 1 Lomba Pasang Tenda, juara 2 Karaoke antar Kalak, juara 2 Kaji Cepat Bencana dan juara 3 Kaji Kebutuhanpasca bencana.

Sementara itu, Hadi Saputra, S.Si, M.Si, Kasi Data dan Informasi Sta.Klim Kelas I BMKG Bogor mengatakan, saat ini curah hujan mulai meningkat. “Intensitas hujan saat ini semakin meningkat sejak awal bulan hingga akhir bulan November ini. Sehingga kita harus selalu waspada,” ujar dia saat menghadiri Rakoor Kebencanaan di Aula Wisma Permata Kuningan, Selasa (1/11). (tan)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *