Kuningan, MI.id – Warung Makan MM semi permanen milik Rojin (67 tahun) dan Juju Junarsih (57) di Komplek Pasar Cilimus, Jl. H. Bakri RT 03/01 Desa/Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Kamis (10/11/2022) pukul 23.45 WIB, terbakar.
Dilaporkan, tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi, terang Kepala UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan, Mh. Khadafi Mufti, M.Si mencapai Rp.158,73 Juta, diantaranya uang tunai sejumlah Rp.80 Juta ikut terbakar.
Selain itu, bangunan warung terbakar seluas 63 M² x @Rp.750.000/meter berjumlah Rp.47,25 Juta, barang elektronik berupa 2 unit kulkas dan peralatan masak, lemari pakaian dan etalase Rp.25 Juta, serta 2 gerobak senilai Rp.6 Juta.
Baca juga :
- Lapas Kuningan Raih Penghargaan Dwi Warna Treasury Award DJPB Jabar
- Ryan Hidayat Atlet Panahan Kuningan Masuk Platnas SEA Games
- Azab Mengerikan yang Dilihat Rasulullah bagi yang Menyepelekan Puasa Ramadhan
Saat terjadi kebakaran, Rumah Makan MM dalam keadaan kosong, ditinggal pulang oleh pemilik ke rumahnya yang berada di Dusun Wage RT 28/05 Desa/Kecamatan Cilimus.
Kronologis kejadian
Keterangan dari saksi, Iis Sondari (40) wiraswasta, tetangga warung makan, sekitar pukul 00.21 WIB, selesai sholat Isya, saksi mendengar suara berisik dan ledakan yang sangat keras dari sebelah timur rumahnya.
Iis Sondari kemudian pergi ke luar rumah untuk memastikan sumber suara dimaksud. Ia melihat ternyata warung makan MM milik Rojin/Juju terbakar. Lantas ia berteriak minta tolong kepada para tetangganya.
Pada pukul 00.23 WIB, saksi melaporkan kejadian kebakaran ke UPT Pemadam Kebaran Kabupaten Kuningan. Setelah menerima laporan, 8 anggota personil dengan 2 unit Randis Damkar langsung meluncur ke TKP dan tiba pukul 00.35 WIB.
Petugas Damkar dibantu anggota Polsek Cilimus, Anggota Koramil Cilimus dan warga masyarakat melakukan pemadaman kebakaran. Api berhasil dipadamkan pada pukul 02.30 WIB, atau selama 2 jam 30 menit.
Keterangan dari pemilik Warung Makan Rojin, pada pukul 23.30 WIB, dirinya sempat memasak air untuk keperluan jualan makanan esok hari. Namun ia lupa mematikan kompor gas dan meninggalkannya. Sementara istrinya pulang duluan ke rumahnya pada pukul 19.00 WIB.
Khadafi menambahkan, setelah dilakukan pengumpulan data dan informasi, penyebab kebakaran diduga dari kompor gas yang masih menyala, tidak dimatikan dan ditinggalkan oleh pemiliknya. Sehingga mengakibatkan kebakaran.
Ia meminta agar di setiap tempat usaha disediakan alat pencegahan kebakaran, minimal APAR. “Apalagi tempat usaha berada di area pasar. Untuk penanganan agar warga masyarakat menyimpan nomor telepon penting seperti Damkar, Polsek, Koramil dan Puskesmas,” pinta dia. (tan)