Kuningan, MI.id – Gempa bumi dengan kekuatan Mag 3.8 terjadi di barat daya Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dari kedalaman 5 Km pada Kamis (21/12/2022) pukul 04.18 WIB. Gempa dirasakan di wilayah Cirebon dan Majalengka.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, Hartanto, ST, MM, dalam siaran persnya pada pukul 06.30 WIB.
Hartanto menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal setempat. Gempa bumi itu, dapat dapat dilihat dalam peta guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat.
Baca juga :
- Wabup Kuningan, H.M Ridho Suganda: Jelang Akhir Masa Jabatan Banyak Program Belum Tuntas
- Lapas Kuningan Raih Penghargaan Dwi Warna Treasury Award DJPB Jabar
- Ryan Hidayat Atlet Panahan Kuningan Masuk Platnas SEA Games
“Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kuningan dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Demikian juga di CIrebon, Cirebon, dan di Majalengka dengan skala intensitas II – III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang . Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.” terang Hartanto.
Menurut Hartanto, pusat gempa berada di darat dan tidak berpotensi tsunami.


Informasi gempa bumi di wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnyaumah. (kiri). Ero Kuswara di Dusun Cibar RT 04/02 Desa Cijemit Kecamatan Ciniru, rusak karena longsor (kanan).
Kepala BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP menambahkan, gempa bumi dirasakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan. Dampak kerugian, diantaranya 1 rumah rusak berat milik Ero Kuswara di Dusun Cibar RT 04/02 Desa Cijemit Kecamatan Ciniru.
Rumah milik Ero tersebut sejak 8 Desember 2022 lalu, telah dikosongkan, dan penghuninya di evakuasi. “Rumah itu Ero retak-retak karena TPT bantaran Sungai Cipedak ambruk disebabkan intensitas hujan tinggi pada 8 Desember 2022 lalu. Ditambah intensitas hujan Hari Rabu (21/12), cukup tinggi, mengakibatkan retakan di rumah tersebut bertambah. Akhirnya pada hari ini pascagempa bumi, tembok rumah milik Ero, ambruk,” terang dia.
Rumah Roboh di Desa Susukan
Satu unit rumah lagi milik Maman Daiman (55 tahun) warga Dusun Kliwon Desa Susukan Kecamatan Cipicung, mengalami kerusakan pascagempa bumi, Kamis (21/12) pagi. Kepala Desa Susukan, Toto Ciptarasa, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan himbauan agar rumah tersebut tidak ditempati terlebih dahulu, karena kondisinya mengkhawatirkan.
“Pemilik rumah sementara diungsikan di rumah kerabatnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan,” terang Kades Toto.
BPBD Kuningan sendiri terus melakukan monitoring melalui WA grup dan telepon Pusdalops PB, serta meninjau langsung ke beberapa titik lokasi yang disinyalir dekat dengan pusat gempa.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh issue yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk informasi terang Indra Bayu, Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kuningan menyediakan sarana informasi, yakni:
1. SMS/WA Pusdalops : 0811-2442-444
2. Call Centre/Crisis Centre Covid-19 : 0822-1419-9969
3. Telp./Fax. : 0232-873303
4. Email : bpbd_kuningan@yahoo.com
5. Perangkat HT VHF Frekwensi, 169.920 Mhz
6. Perangkat SSB Frekwensi 11 473 50 Mhz
7. Alamat Kantor : Jalan Jendral Sudirman No. 80 Kuningan Provinsi Jawa Barat. (H. Wawan Jr/Tan)