Kuningan, MI.id – Camat Karangkancana, Kabupaten Kuningan, Ade Wibawa, S.Sos menjelaskan, terkait dugaan selingkuh yang dilakukan oleh Kepala Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana, IS, dengan seorang perempuan warga setempat, sudah selesai.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah melakukan mediasi antara beberapa orang warga dengan kepala desa di Kantor Desa Simpayjaya, Selasa (7/2/2023).
“Kami sudah melakukan mediasi antara kepala desa dengan warga. Kami jelaskan, kasus tersebut sudah selesai, karena toh tidak ada yang melaporkannya ke Polisi.” terang Camat Ade Wibawa di ruang kerjanya, Rabu (8/2).
Menurut, Ade Wibawa permasalahan itu bisa saja terjadi, karena manusia bukan makhluk yang sempurna, tidak luput dari kehilapan. Tapi apapun kesalahannya, tidaklah harus mundur dari jabatannya, cukup dengan memperbaiki tingkah laku.
Baca juga :
- Kelurahan Cigugur Miniatur Indonesia
- Abah Madsudiadi Raih Anugrah Kebudayaan
- Hasil Drawing Perempatfinal Liga Europa: MU Vs Sevilla
“Dia sendiri (IS), sudah menyampaikan permohonan maaf, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya,” tutur Ade Wibawa.
Sekdes Simpayjaya, Maman Nuryaman menjelaskan, masalah perselingkuhan yang diungkap mungkin arahnya ke situ (menuntut pengunduran diri, red). Pasalnya, berdasarkan informasi di social media, saat ini rumah tangga kuwu dengan isterinya sedang agak renggang.
Maman menjelaskan, yang datang ke balai desa hanya beberapa orang warga, bukan demo oleh ratusan warga. “Kalau masalah demo warga tidak ada, yang ada hanya beberapa orang perwakilan saja. Itupun semata-mata untuk menjaga kondusivitas gejolak warga, karena ada beberapa warga yang merasa dipermalukan oleh tingkah laku kepala desanya, hingga ada yang menginginkan kepala desanya untuk mundur dari jabatan nya.” jelas Sekdes Maman.

Beberapa warga Desa Simpayjaya Kecamatan Karangkacana mendatangi Kantor Desa Simpayjaya, Selasa (7/2/2023) untuk meminta klarifikasi dari kepala desanya IS, dihadiri oleh Forkopimca Karangkancana dan BPD Desa Simpayjaya
“Untuk menjaga kondusivitas suasana dalam mediasi, kami berinisiatif mengundang Forkopimca (Camat, Polsek, Koramil), BPD, LPM. Alhamdulillah proses mediasi-pun berjalan dengan lancar. Kami tegaskan sekali lagi untuk demo ratusan warga dan untuk menurunkan kepala desa Simpayjaya dari jabatannya itu tidak ada.” jelas dia.
“Selain Forkopimca, BPD, perwakilan dari warga yang membawa tanda-tangan warga, kami juga mengundang pihak keluarga dari pihak perempuan,” sebut dia.
Dalam menyampaikan keterangan kepada MI.id, Sekdes Maman didampingi oleh beberapa orang perangkat desa, diantaranya Kaur Perencanaan Rudi Hartono, Kasi Pemerintahan Dede Riyan.
Menurut Maman, masalah yang ada baru sebatas chatingan di medsos saja, tidak lebih dari itu. Namun anehnya, setelah dilakukan mediasi, justru terjadi kontroversi di masyarakat. Sebagian ada yang menginginkan kadesnya mundur dari jabatannya, ada juga yang menginginkan kadesnya untuk memperbaiki tingkah lakunya terhadap masyarakat. (tarman)